Pemanfaatan Media Sosial Disparbud dalam Promosi Destinasi Wisata Kabupaten Majalengka

Main Article Content

Karina Putri Hanifah
Suwandi Sumartias
Retasari Dewi

Abstract

The Department of Tourism and culture of Majalengka Regency uses social media as one of the strategies to increase tourist visits in Majalengka Regency. This study aims to determine how the tactics paid media, earned media, shared media and owned media used Disparbud Majalengka to promote tourist destinations on social media.. The method used in this study is qualitative descriptive. Focus describes the stages of PESO tactics (Paid Media, Earned Media, Shared Media, and Owned Media) from the concept of ROSTIR Regina Luttrell. Data were collected from interviews, observations and literature studies. Data validity techniques using source triangulation. The results showed that, 1) Disparbud Majalengka has not done Media paid tactics due to cost constraints budgeted by the government; 2) Disparbud Majalengka using earned media tactics although not fully done by Disparbud Majalengka; Instagram Facebook 3) Disparbud Majalengka often shares, creates and promotes content created by the team as well as from followers; 4) Disparbud Majalengka owns and maintains official social media among Instagram, Facebook, Youtube and Twitter.


Abstrak


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Majalengka menggunakan media sosial sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana taktik paid media, earned media, shared media dan owned media yang digunakan Disparbud Majalengka untuk mempromosikan destinasi wisata di media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Fokus menjabarkan tahapan taktik PESO (Paid Media, Earned Media, Shared Media, dan Owned Media) dari Konsep ROSTIR Regina Luttrell. Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi dan studi pustaka. Teknik validitas data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Disparbud Majalengka belum melakukan taktik paid media dikarenakan kendala biaya yang dianggarkan pemerintah; 2) Disparbud Majalengka menggunakan taktik earned media walaupun tidak sepenuhnya dilakukan oleh Disparbud Majalengka; 3) Disparbud Majalengka kerap membagikan, membuat dan mempromosikan konten yang dibuat tim maupun dari pengikut; 4) Disparbud Majalengka memiliki dan mengelola media sosial resmi diantara Instagram, Facebook, Youtube dan Twitter.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Hanifah, K. P., Sumartias, S., & Dewi, R. (2022). Pemanfaatan Media Sosial Disparbud dalam Promosi Destinasi Wisata Kabupaten Majalengka. Jurnal Komunikasi Nusantara, 4(1), 33-44. https://doi.org/10.33366/jkn.v4i1.110
Section
Articles

References

Agustina, L. (2020). Viralitas konten di media sosial. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 1(2).

Auler, F., & Huberty, D. (2019). Content Distribution. Springer Gabler.

Baskoro, M. L. (2020). Penggunaan Peso Model dalam Perancangan Strategi Online Marketing Untuk Program Studi Desain Komunikasi Visual. Desain Komunikasi Visual, 3.

Bagnal, Richard. (2014). Metric That Matter: Making Sense of Social Media Measurement. Presented at Public Relations and Corporate Communications Summit, Agra, India.

Beryandhi, R. M. (2020). City Branding Kabupaten Majalengka: Majalengka Exotic Sundaland.
Universitar Padjadjaran.

Dafonte-Gómez, A. (2014). The Key Elements of Viral Advertising. From Motivation to Emotion in the Most Shared Videos. Comunicar Journal, 22.

Dietrich, G. (2018). PR pros must embrace the PESO model. https://spinsucks.com/communication/pr-pros-must-embrace-the-peso model

Ghandour, R. (2014). Social Media Influence on the Holiday Decision-Making Process in the UK (Generation Y).

Indika, D. R., & Jovita, C. (2017). Media Sosial Instagram Sebagai Sarana Promosi. Jurnal Bisnis Terapan.

Indonesia, M. (2020). Humaniora. Media Indonesia. www.mediaindonesia.com

Jefkins, F. (2004). Public Relations. Erlangga.

Luttrell, R. (2018). Social Media: How To Engage, Share and Connect (Third Edition). Rowman & Littlefield Publishers.

Macnamara, J., Lwin, M., Adi, A., & Zerfass, A. (2016). ‘PESO’ media strategy shifts to ‘SOEP’: Opportunities and ethical. Public Relations Review.

Majalengka, D. (2019). Buku Profil 2019. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka.

Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Pradana, R., Hafiar, H., & Budiana, H. R. (2020). Pengelolaan Media Sosial Instagram Sebagai Media Komunikasi PT Patra Bangun Properti. Journal of Media and Communication Science.

Sofyana, S. A. (2020). Pengelolaan Konten EB_Story Pada Akun Media Sosial Instagram @explorebandung. Universitas Padjadjaran.

Stephen, A. T., & Galak, J. (2012). The effects of traditional and social earned media on sales: A study of a microlending marketplace. Journal Of Marketing Research.

Subekti, P., Hafiar, H., & Bakti, I. (2020). Penggunaan Instagram Oleh Badan Penanggulangan Bencara Daerah Untuk Mengoptimalkan Destination Branding Pangandaran. Jurnal PRofesi Humas.

Xie, Q., Neill, M. S., & Schauster, E. (2018). Paid, earned, shared and owned media from perspective of advertising and public relations agencies. Internation Journal of Startegic Communications.