Studi Fenomenologi Keterbukaan Diri Remaja Akhir Perempuan Pengguna Aplikasi Kencan Online Bumble di Kota Bandung

Main Article Content

Puteri Natasya Brata
Anggian Lasmarito Pasaribu
Alila Pramiyanti

Abstract

The emergence of online dating apps which is one of the results of this technological development provides convenience and also changes in people's behavior. Online dating applications provide an opportunity for individuals to leave traditional ways of socializing and facilitate individuals by providing a wide choice of types of partners. One of the most popular online dating apps in Indonesia is Bumble. The presence of the Bumble application creates a new era in the world of online dating because conversations can only be initiated by the female side. In searching for an ideal partner on Bumble, it is necessary to develop interpersonal relationships. The formation of these relationships requires self-disclosure. This research was conducted to find out how self-disclosure of late adolescent girls who use the online dating application Bumble in the city of Bandung. Researchers used qualitative methods and a phenomenological approach with the aim of interpreting self-disclosure based on the experiences of informants. This study refers to the theory of self-disclosure based on the types of messages, dimensions, and stages of self-disclosure. The results of this study indicate that there are differences in the level of self-disclosure in each informant. The difference in self-disclosure is influenced by the involvement of the five dimensions that are quantity, value, accuracy/honesty, purpose, and intimacy. In addition, factors that affect the level of self-disclosure are the character of the informant, the motivation for using the Bumble application, cultural background, the person you are talking to, and the topic of conversation.


Abstrak


Kemunculan aplikasi kencan online yang merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi ini memberikan kemudahan dan juga perubahan dalam perilaku masyarakat. Aplikasi kencan online memberikan kesempatan individu untuk meninggalkan cara tradisional bersosialisasi serta memfasilitasi individu dengan menyediakan beragam pilihan tipe pasangan. Salah satu aplikasi kencan online yang populer di Indonesia adalah Bumble. Kehadiran aplikasi Bumble menciptakan era baru dalam dunia kencan online karena percakapan hanya dapat dimulai oleh pihak perempuan. Dalam melakukan pencarian pasangan ideal di aplikasi Bumble diperlukan pembangunan hubungan interpersonal. Pembentukan hubungan tersebut memerlukan adanya keterbukaan diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana keterbukaan diri remaja akhir perempuan pengguna aplikasi kencan online Bumble di Kota Bandung. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi dengan tujuan menginterpretasikan keterbukaan diri berdasarkan pengalaman informan. Penelitian ini mengacu pada teori keterbukaan diri berdasarkan jenis pesan, dimensi, serta tahapan keterbukaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkatan keterbukaan diri pada setiap informan. Perbedaan keterbukaan diri tersebut dipengaruhi oleh keterlibatan lima dimensi yaitu kuantitas, nilai, akurasi/kejujuran, tujuan, dan keakraban. Selain itu, faktor yang mempengaruhi tingkatan keterbukaan diri adalah karakter informan, motivasi penggunaan aplikasi Bumble, latar belakang budaya, lawan bicara, dan topik percakapan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Brata, P. N., Pasaribu, A. L., & Pramiyanti, A. (2023). Studi Fenomenologi Keterbukaan Diri Remaja Akhir Perempuan Pengguna Aplikasi Kencan Online Bumble di Kota Bandung. Jurnal Komunikasi Nusantara, 5(2), 328-336. https://doi.org/10.33366/jkn.v5i2.338
Section
Articles
Author Biography

Puteri Natasya Brata, Universitas Telkom

First Author

References

Abdurrahman, A. G., Putri, C. N. D., & Irwansyah, I. (2021). Implementasi Teori Penetrasi Sosial pada Pengguna Aplikasi Tinder. Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi, 5(2), 24–38.

Adam, N. Q. D., Rashidan, R. M., Rahim, M. A. C., Azman, A. A., Shukor, F. I. M., & Fadzil, A. F. M. (2020). The Use of Dating Apps in Malaysia. E-Journal of Media and Society (e-JOMS), 3(2), 1–9.

Al Anffani, Y., & Aji, G. G. (2022). Meaning and Motivation of Virtual Blind Date Participants in Virtual Communication Room@ Virtualblinddate. The Commercium, 5(3), 313–322.

Assiry, S. A., & Amri, A. (2018). Keterbukaan Diri dalam Komunikasi Antarbudaya (Studi Pada Mahasiswa Asing Dengan Mahasiswa Lokal di Universitas Syiah Kuala). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 3(2).

Bungin, B. (2012). Analisa Data Kualitatif. In Jakarta: Raja Grafindo Persada.

DeVito, J. A. (2015). The Interpersonal Communication Book (Fourteenth Edition). In Instructor. Essex: Pearson Education Group.

Fauzuna, H. (2021). Manajemen Komunikasi Pelestarian Budaya Seni Tari Pada Sanggar “Potre Koneng” Kabupaten Sumenep. Jurnal Komunikasi Nusantara, 3(1), 56–67.

Fitriyani, A. D., & Iswahyuningtyas, C. E. (2020). Online Dating dalam Relasi Percintaan Friends with Benefit di Media Sosial Whisper. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(3), 340–351.

Habibah, A. F., Shabira, F., & Irwansyah, I. (2021). Pengaplikasian Teori Penetrasi Sosial pada Aplikasi Online Dating. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis, 3(1), 44–53.

Harapan, E., Ahmad, S., & MM, D. (2022). Komunikasi Antarpribadi: Perilaku Insani dalam Organisasi Pendidikan. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.

John, P. (1969). Why Am I Afraid to Tell You who I Am. Tabor Publishing.

Joinson, A. N. (2001). Self‐Disclosure in Computer‐Mediated Communication: The Role of Self‐Awareness and Visual Anonymity. European Journal of Social Psychology, 31(2), 177–192.

Kesten, J. M., Dias, K., Burns, F., Crook, P., Howarth, A., Mercer, C. H., Rodger, A., Simms, I., Oliver, I., & Hickman, M. (2019). Acceptability and Potential Impact of Delivering Sexual Health Promotion Information Through Social Media and Dating Apps to MSM in England: a Qualitative Study. BMC Public Health, 19, 1–9.

Maulani, N. M., & Priyambodo, A. B. (2021). Pengungkapan Diri pada Pengguna Akun Alter Twitter Dewasa Awal di Kota Malang. Seminar Nasional Psikologi Dan Ilmu Humaniora (SENAPIH), 1(1), 318–330.

Nabila, A. P., & Sembada, W. Y. (2022). Pengaruh Keterbukaan Diri Relawan dan Siswa Terhadap Kepercayaan Interpersonal Motivasi di Yayasan Swara Peduli. Jurnal Komunikasi Nusantara, 4(2), 186–193.

Nadine, E. R., & Ramadhana, M. R. (2021). Keterbukaan Diri Remaja Perempuan Pengguna Aplikasi Kencan Online Tinder Di Bandung. EProceedings of Management, 8(2).

Rarasati, D. B., Hudaniah, H., & Prasetyaningrum, S. (2019). Strategi Presentasi Diri Pengguna Instagram Ditinjau Dari Tipe Kepribadian. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 7(2), 235–251.

Rusmayanti, M. A., Mayasari, M., & Kusumaningrum, R. (2021). Makna Keterbukaan Diri dalam Aktivitas Kencan Daring. MEDIA BINA ILMIAH, 16(8), 7229–7238.

Sary, Y. N. E. (2017). Perkembangan Kognitif dan Emosi Psikologi Masa Remaja Awal. J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(1).

Silitonga, R. S., & Pardede, J. A. (2018). Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Emosional Remaja di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Medan. Jurnal Kesehatan, 3(2), 1–8.

Sobieraj, S., & Humphreys, L. (2021). Forced Empowerment and The Paradox of Mobile Dating Apps. Social Media+ Society, 7(4), 20563051211068130.

Trager, G. L., & Bloch, B. (1942). Outline of Linguistic Analysis. Linguistic Society of America.

Wita, G., & Mursal, I. F. (2022). Fenomenologi dalam Kajian Sosial Sebuah Studi Tentang Konstruksi Makna. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 6(2), 325–338.