Media Sosial sebagai Strategi Komunikasi Politik Partai Golkar dalam Melakukan Pendidikan Politik
Article Sidebar
Main Article Content
Abstract
Apart from being a means to communicate and absorb constituents' aspirations, social media can also be used to create a positive image of legislative candidate and political party. The purpose of this study is to analyze the political communication strategy of the Blitar Regency Golkar party through social media as political education on the development of community digital literacy and to uncover and analyze the factors that hinder the political communication strategy used by the party. This study uses descriptive qualitative method with data collection technique in a documentary manner. The result shows that the political communication strategy carried out by the Golkar party in Blitar Regency is to determine the communication components based on the communication concept of Harold D. Laswell, namely communicator, message, media, communicant, and effect. In implementing this strategy, there are internal and external constraints. Internal constraints include the psychological condition of young people and operational funds that are the responsibility of legislative candidate. Meanwhile, external constraints include media coverage of controversial statements by political elites, the formation of negative public opinion, and competition from other political parties.
Downloads
Article Details
References
Anshari, F. (2013). Komunikasi Politik di Era Media Sosial. Jurnal Komunikasi, 8(1), 91–102.
Ardha, B. (2014). Ardha: Social Media Sebagai Media Kampanye Partai Politik 2014 Di Indonesia. In Jurnal Visi Komunikasi (Vol. 13, Issue 01).
Buckingham, D. (2011). Media Education. Polity.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial & Ilmu Politik Diterbitkan Oleh Fakultas Ilmu Sosial & Politik, Universitas Tulungagung, 9(1).
Efendi, A., Astuti, P. I., & Rahayu, N. T. (2017). Analisis Pengaruh Penggunaan Media Baru Terhadap Pola Interaksi Sosial Anak di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Penelitian Humaniora, 18(2), 12–24. https://doi.org/10.23917/humaniora.v18i2.5188
Flew, T. (2005). New Media: An Introduction. Oxford University Press.
Gantiano, H. E. (2018). Politikus Sebagai Komunikator Politik. Dharma Duta, 16(1). https://doi.org/10.33363/dd.v16i1.145
Kartini, K. (2009). Pendidikan Politik: Sebagai Bagian Pendidikan Orang Dewasa. Mandar Maju.
Kristiyono, J. (2015). Budaya Internet: Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Mendukung Penggunaan Media di Masyarakat. Scriptura, 5(1), 23–30. https://doi.org/10.9744/scriptura.5.1.23-30
Maarotong, J. (2020). Fungsi Partai Politik Sebagai Sarana Komunikasi Politik (Suatu Studi pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kecamatan Essang Kabupaten Kepulauan Talaud). JURNAL POLITICO, 10(2).
Munzir, A. A. (2019). Beragam Peran Media Sosial dalam Dunia Politik di Indonesia. JPPUMA Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik Universitas Medan Area, 7(2), 173–182. https://doi.org/10.31289/jppuma.v7i2.2691
Nimmo, D. (2005). Komunikasi Politik. Remaja Rosdakarya.
Nursalim, M. (2017). Peran Konselor dalam Mengantisipasi Krisis Moral Anak dan Remaja Melalui Pemanfaatan Media “Baru.” Bikotetik (Bimbingan Dan Konseling Teori Dan Praktik), 1(2), 59–65. https://doi.org/10.26740/bikotetik.v1n2.p59-65
Pratiwi, N., & Pritanova, N. (2017). Pengaruh Literasi Digital Terhadap Psikologis Anak dan Remaja. Semantik, 6(1), 11–24. https://doi.org/10.22460/semantik.v6i1p11.250
Priansa, D. J. (2017). Perilaku Konsumen dalam Bisnis Kontemporer (Bandung). Alfabeta.
Rafiq, A. (2020). Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Suatu Masyarakat. GLOBAL KOMUNIKA, 1(1), 18–29.
Sibarani, A. J. P. (2021). Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Wadah Kreatif dalam Membangun Usaha di Desa Padamukti, Solokan Jeruk, Jawa Barat. IKRAITH-ABDIMAS, 4(1), 85–88.
Slamet, J. (2021). Pengguna Internet di Indonesia.
Sugiyono. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta.